Porting Harian Satria F 150


Puji syukur kepada Allah swt, masih diberi kesempatan menulis di tengah kesibukan riset dan orderan yang makin menggila… Apalagi sekarang bapak swega sudah memiliki putri ke-2 , namanya Kimi  :) Kalau si Meili sekarang udah mulai PAUD malahan.. hadeehhhh jadi orang tua itu lebih ribet daripada ngurusin motor ^_^ Tapi bahagia nya tak terlukiskan.
Kali ini motor legendaris suzuki satria fu,  sebenernyakorekan biasa saja, umum terjadi di kota besar indonesia, RAT juga udah beberapa kali bikin. Tapi Mr.G _ bacanya GE bukan Gay lho hahahah… bukan pelanggan biasa. Datang ke  bengkel menjadi sahabat kita dalam riset :) Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Teknik Mesin, Hobby dan Kuliahnya ternyata satu jiwa dengan jalan hidupnya. Pertama inginnya reparasi hasil bore up an dari bengkel sebelumnya , eh malah tersesat ke dalam Bore up dan Stroke up ala RAT. Betapa Jodoh dalam pertemanan, serta rejeki itu diatur oleh sang Maha Pemurah, maka bersemangatlah dalam berusaha! Dan bersungguh-sungguh karena ia Maha Pemberi. ^_^
Tak cukup hanya porting dan modif cam, para engineer junior RAT langsung dikomando untuk membelah mesinnya total. PERSIS seperti bikin mesin balap suzuki satria FU, hanya perbedaannya tidak banyak menggunakan part racing, dan kompresi nya tentu masih berjodoh dengan SPBU. Seluruh perangkat disimpan, diganti oleh Hi-Performance Kit  berupa kruk as langkah 55mm stang rx-king, blok bore up fu piston 70mm dome 2mm, cylinder head klep dengan katup inlet 27mm, exhaust 23mm full porting polished, ditambah piranti pengatur buka tutup klep alias noken as durasi besar + lift 1mm lebih tinggi dari standard, siap menggebrak…
Lantas apa ilmu yang didapat dari hasil modifikasi FU ini ?
SEKER NPP lho o o o hahaha
SEKER NPP lho o o o hahaha
Bahwasanya merk NPP tetap sakti menahan kompresi tinggi :D Inilah trik Murah-Meriah Kenceng, nyatanya meski menggunakan piston ber – merk NPP dan Stang merk NPP mesin tetap aman dipakai turing, lolos uji geberan dynotest puluhan kali hingga menembus tenaga 29dk dan torqi 21nm, hanya bearing pin piston diganti original. RPM juga masih kuat menembus 12rb-13rb rpm meski dengan bearing kruk as std. Hehehe… tapi tetep ilmu nya yang mahal dalam menata deck clearances, kompresi, dan centering + balancing kruk as :D
Kedua, sifat sejati mesin FU tahan kompresi tinggi. Terlihat dari dynotest, bahwa torqi baru bisa setara dengan kapasitas engine dalam arti efisiensi volumetrik mendekati ideal adalah ketika rasio kompresi menyentuh 12 : 1. Dari modal torsi besar yang di dapat bisa diharapkan tenaga yang besar pula – asaaallll… Letak peak torqi nya di rpm agak tinggi dan setelah itu tidak terlalu jatuh. Karena rumus tenaga itu simple , HP = torqi x rpm / 6666 . Meningkatkan TENAGA itu MODALNYA adalah menaikkan TORSI dan atau menaikkan RPM.
Racing Head FU by RAT
Racing Head FU by RAT
Lantas darimana menaikkan torsi ? NAH itu pertanyaan cerdas pemirsaaaa… masa mantengin blog rat dari jaman dulu ga tambah pinter hahaha… Jadi pelanggan juga harus pinter , jadi bisa memahami keinginan mekanik bahwasanya modifikasi mesin tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh riset dan riset itu = biaya. Tapi ketika riset itu jadi ilmu yang bermanfaat, insyaALLAH hasilnya akan penuh berkah. Kalau cuma butuh modif murah sebenernya malah jangan ke RAT, soalnya di RAT itu tempat berkumpulnya para periset, hehehe.. kalau pengen modif paket hemat, bisa diatur, porting polished ama naik kompresi kan hemat :D Tapi namanya aja hobby, yang penting persaudaraannya , bukan begitu?! :D
Menaikkan TORSI utamanya bisa dari kompresi, setiap kenaikan kompresi torsi / tenaga otomatis naik namun hal itu tidak selalu linier, artinya, ketika dari motor standard kompresi 9 dinaikkan menjadi 10 kerasanya banyak, di dyno naiknya lumayan, tapi ketika dari kompresi 11 ke 12 ternyata mungkin hasilnya hanya naik 1 dk, Oleh karena itu harus disiasati dari hal lain.

TORSI bisa juga ditingkatkan dari KARBURATOR. Semakin besar venturi karburator , torqi juga otomatis akan bertambah besar, pula tenaga. Dalam pengalaman riset, perpindahan karburator dari venturi 28mm ke 35mm bisa meningkatkan secara instan lebih dari 3 angka Horsepower / Torqi. Enak to , tanpa mikir langsung instan, ga pake audisi jadilah karburator PWK 35 airstrike idola indonesia dalam modifikasi mesin Hahahaha… Seandainya dipasang PWK 35 minimal tenaga 32hp pasti dicapai, dimodif noken as nya n porting lagi, bukan tidak mungkin 35dk tercapai. FU bore up ini sudah pernah diriset dengan noken as in + in standard, itu bisa mendapat tenaga 25dk dengan karburator pwk28mm, diganti karbu pwk35 airstriker langsung tembus ke 29dk.
Cara lain mengail TORSI bisa dilakukan melalui cara paling sulit yaitu Noken As. Dengan memperlebar durasi noken as alias menggemukkan profile camshaft, otomatis mesin menjadi lebih bertenaga. Namun noken as durasi besar bisa berakibat proses penggapaian peak (puncak) tenaga lebih lama dibanding yang durasi kecil. Oleh karenanya , biasanya dibantu oleh Programable CDI, dengan mereka ulang timing pengapian yang cocok , biasanya durasi noken as besar membutuhkan timing pengapian tinggi. Karena semakin tinggi derajat pengapian torsi juga semakin meningkat, pula dimana kita meletakkan titik tertinggi kurva pengapian disitulah puncak tertinggi torsi tergapai, entah kebetulan atau tidak tapi sewaktu kita uji dyno ya memang begitu kejadiannya :) Kalau noken as durasi besar dikawinkan dengan pengapian rendah , judulnya bisa dipastikan seperti rasa karburator setingan basah, agak lemot tapi berasa bertenaga, padahal motor yang benar-benar bertenaga itu ringan banget akselerasi rpm nya ke puncak :) Mana ada Moto GP lemot naik rpm nya :D wikikikiki…
noken as fu kompetisi by RAT
noken as fu kompetisi by RAT
Oleh karenanya noken as standard yang dilas ulang dan di profil oleh mas kiky RAT dikawinkan dengan kurva pengapian rextor monster untuk roadrace jupiter mp1 setingan sentul puncak tertinggi ada di 36derajat pada kisaran 9000rpm berhasil memuaskan risetan ini. Sementara peletakan puncak tenaga tentunya apa kata porting, semakin besar efeknya sama seperti noken as durasi besar, tenaga akan semakin bergeser di rpm tinggi. Inti dari porting sebenarnya adalah area disekitaran seating , jika mau lebih bertenaga biasanya diameter dalam seating dibuat minus 2mm dari diameter klep. Misal klep 27mm, diameter dalam seating klep 25mm, kalau diukur di flowbench baru jelas, CFM nya naik. Cuma untuk harian lebih aman jika mengikuti patokan mesin standardnya. Kalau menuruti kata om GRAHAM BELL, harusnya mesin ini menggunakan klep in diameter 28mm masing-masing. Sayangnya yang dituruti kok SWEGA BELL Hahahahaha … Ngaco :p
Tidak lupa Knalpot sebagai peranan penting pelepas gas buang , selain meningkatkan torsi dan tenaga , knalpot adalah pengontrol suhu mesin. Oleh karenanya knalpot WRX type OVAL kompetisi khusus untuk mesin bore up hingga 250 cc diorder langsung mengawal korekan kami.  Knalpot lokal tapi banyak mengawal motor kita tembus ke tenaga-tenaga yang menggairahkan… :D Terpenting juga model dan suaranya cocok dengan selera jiwa muda. Ngga tau kalau yang tua-tua :D Hehehehe…
Paketan fu 29dk
Paketan fu 29dk
Kampas kopling tetap mengandalkan suzuki rg150r, pir kopling dari CLD racing. Terbukti mumpuni dan awet, oli tetap mengandalkan Enduro Racing. Baunya harum… So sweeettt… Maklum mekanik RAT katrok ga pernah pakai parfum hahahaha jadi bau oli enduro udah pede kalo mau apel pacarnya :D
Siapa tahu ada yang berminat bikin FU korek harian dengan tenaga lebih mengerikan dan dijadikan ilmu? Kontak kami untuk menemani riset nya ya… :p  Buka titik .. JOZZZZ ^_^
Sumber : http://ratmotorsport.wordpress.com/tag/porting-polished-head-satria-fu/

Comments

Post a Comment