Semilir
angin di antara dedaunan padi, mengiring langkah-langkah kaki yang
menapaki pematang sawah. Sejauh mata memandang, hamparan sawah dengan
tanaman padi yang hampir menguning, tampak begitu menentramkan.
Suasana
alam pedesaan seperti itu akan mewarnai setiap kunjungan ke Gasol
Pertanian Organik (GPO), “The House of Paddy”. Gasol, nama sebuah desa
di Cianjur, Jawa Barat, di kaki gunung Gede yang berada di ketinggian
680 m dpl, dengan suhu udara 21oC—27oC. Masyarakat Gasol umumnya petani padi, dan daerah ini merupakan salah satu sentra produksi beras.
Lestarikan Padi Lokal
Dulu,
Cianjur terkenal sebagai daerah penghasil beras yang berkualitas di
Jawa Barat. Tapi sekarang ini beras-beras lokal dari Cianjur sudah mulai
tergeser oleh jenis baru yang bisa memberikan nilai insentif lebih bagi
petani. Hal inilah yang membuat Ika Suryanawati,
pemilik GPO, tertarik untuk mengembangkan beberapa varietas padi yang
banyak dilupakan petani sekitar. “Jangan sampai varietas padi unggul
lokal ini punah. Saya sangat menyayangkan lantaran beberapa petani lebih
tertarik mengembangkan padi jenis lain,” katanya.
Itu
sebabnya Ika tergerak untuk melestarikan dan menyelamatkan varietas
lokal. Di atas lahan selaus 2,5 hektar GPO mengembangkan varietas lokal
Cianjur. Lahan pertanian miliknya inilah yang kemudian dijadikan sebagai
tempat wisata pertanian dengan nama GPO.
Meskipun
belum digarap sepenuhnya secara profesional, namun GPO sudah tampak
rapi dalam menata dan menyajikan daya tarik ke setiap pengunjung yang
datang. Agar lebih menarik, GPO pun telah menjalin kerjasama dengan
beberapa tempat wisata lain.
Banyak Paket
Apa
saja yang bisa di nikmati di Gasol? Tampaknya, tempat berhawa sejuk itu
cocok sebagai tempat belajar tentang pertanian, terutama bagi
anak-anak. “Beberapa orang tua memang banyak yang tertarik untuk
mengajak anak-anaknya mengetahui kehidupan dan kegiatan para petani
secara nyata di sini,” papar Ika.
Di
GPO, pengunjung dapat merasakan bagaimana kehidupan petani. Pengunjung
pun bisa mengikuti kegiatan bertani yang sesungguhnya. Seperti membajak
sawah dengan kerbau, bercocok tanam padi, dan panen.
Anda
juga akan diperkenalkan pada beberapa jenis padi, cara penanamannya,
sampai proses pengolahan menjadi nasi yang pulen. “Melalui edukasi ini
diharapkan pengunjung mengetahui bahwa kita memiliki beras-beras unggul
dengan citarasa yang tak kalah dengan beras-beras dari luar negeri,”
jelas Ika.
Budidaya
padi yang diterapkan di GPO yakni sistem organik. Oleh sebab itu itu,
pengunjung pun akan melihat pembuatan kompos bokashi.
Paket
lain yang ditawarkan adalah paket teh. Anda akan dibawa berkunjung ke
Pabrik Teh PTP VIII Tanawatee. Plus minum secangkir teh panas dengan
beberapa kue tradisional, melihat proses pembuatan teh, dan tea walk.
Bagi
pengunjung yang ingin mendapatkan tantangan seru malam hari sebaiknya
memilih paket obor. Karena paket ini memiliki nuansa berbeda, pada malam
hari pengunjung diajak untuk menangkap belut di sawah (ngobor belut).
Kegiatan ini semakin mengesankan lantaran pemandagan alam yang indah,
tentram, dan syahdu. Makan dan minum ditemani obor sambil mendengarkan
bunyi kodok, jengkerik, dan beberapa binatang malam. Sebelum itu, di
pagi harinya, peserta diajak jalan-jalan ke sawah, membajak sawah, main
air di sungai, dan beberapa kegiatan santai seperti main bola serta
enggrang.
Piring Daun Pisang
Usai
berkeliling di sawah, Anda singgah di pondok untuk menikmati pulennya
nasi dari beras organik. Anda bisa menyantap hidangan bersama-sama.
Sebab, makanan di sajikan pada selembar daun pisang yang diletakkan di
atas tikar. Hidangan tersaji untuk enam orang.
Nasi
yang disajikan berasal dari beras merah lokal beraroma wangi. Aroma
nasi hangat akan semakin menggoda saat lauk khas desa tersaji menemani
santap siang setelah seharian keliling ke sawah. Sepiring oseng ikan
peda cabe ijo, ikan mas duri lunak, oseng teri, ayam goreng bumbu
kuning, sayur asem, tahu dan tempe goreng, serta lalapan lengkap dengan
sambal terasi. Selain nasi merah, disediakan pula nasi liwet yang tak
kalah pulen dan wangi. Suasana santap siang itu semakin menentramkan
hati, lantaran diiringi lantunan tembang Sunda dari seorang pesinden
dengan iringan musik tradisional.
Ayo kita ke Gasol!
Sumber : http://duniapertanian.blogspot.com/2007/12/yo-ajak-anak-mengenal-pertanian.html
Comments
Post a Comment